Sabtu, 22 Desember 2012

biomarker


BIOMARKER

Secara istilah Biomarker berasal dari kata Bio yang berarti biologis hidup atau makhluk hidup dan marker yang berarti Penanda, Sehingga Biomarker dapat diartikan sebagai penanda makhluk hidup. Akan tetapi,secara umum pengertian dari biomarker itu sendiri adalah petunjuk biologis yang di peroleh dari unsur biologis tubuh yang dapat digunakan untuk menunjuk adanya keterpaparan yang mengakibatkan timbulnya penyakit.
Biomarker adalah semua zat, struktur, atau proses yang bisa diukur dalam tubuh atau produk-produk serta pengaruhnya atau memprediksikan kejadian dampak atau penyakit. Biomarker bisa dikelompokkan sebagai penanda keterpaparan, penanda efek, dan penanda kerentanan. Jika biomarker diinginkan dapat berkontribusi bagi penilaian risiko kesehatan lingkungan dan kerja, maka biomarker-biomarker ini harus relevan dan absah.
Relevansi menunjuk pada kesesuaian biomarker untuk memberikan informasi tentang pertanyaan-pertanyaan yang diinginkan, urgensi bagi otoritas kesehatan lingkungan dan masyarakat dan para pembuat keputusan lainnya. Penggunaan biomarker yang relevan memungkinan para pembuat keputusan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kesehatan masyarakat yang digunakan dalam penelitian atau penilaian risiko dengan cara yang mengkontribusikan informasi bermanfaat yang tidak bisa didapatkan secara lebih baik oleh pendekatan lain, seperti kuisioner, pengukuran lingkungan atau review catatan. Sebagai contoh, keterpaparan kronis terhadap organoklorin diindikasikan dengan lebih baik oleh kadar organoklorin serum dibanding dengan kajian-kajian lain atau pengukuran kesehatan industri, dan kerusakan ginjal dini bisa diindikasikan secara lebih baik oleh berbagai biomarker urin dibanding oleh catatan-catatan morbiditas. Relevansi juga berkaitan dengan apakah pertanyaan-pertanyaan tentang biomarker mana yang bisa memberikan informasi, merupakan pertanyaan yang penting; bukan hanya pertanyaan yang bisa dijawab, tetapi yang harus dijawab (Muscat, 1996).
Dengan demikian, kemampuan untuk mengukur biomarker setelah keterpaparan terhadap sebuah toksikan tidak sama pentingnya dengan pertanyaan seperti apakah individu yang terpapar toksikan tersebut berisiko meningkat untuk mengalami penyakit.





JENIS-JENIS BIOMARKER


No
Biomarker
Jenis Keterpaparan
Bahan Periksa
Penyakit
1.
Plumbun
Polusi timbale
Saliva, darah
Keracunan Pb
2.
Hydrargyrum (Merkuri)
Polusi Hg
Darah, urine, rambut
Keracuna Hg
3.
Kadmium (Cd)
Polusi Cd, makanan
Feses, urine
Gangguan pernafasan, edema emfisema paru
4.
Alumunium (Al)
Polusi Al

Fibrosis paru
5.  
Barium (Ba)
Polusi Ba
Darah
Iritasi perut, kerusakan hati
6.
Berilium (Be)
Polusi Be
Darah
Kerusakan paru-paru
7.
Besi (Fe)
Polusi Fe

Ginjal, hati, keracunan Fe
8.
Arsene (As)
Polusi As, makanan
Darah
Iritasi saluran makanan, luka di hati dan ginjal
9.
Kromium (Cr)
Polusi Cr
Darah, urine
Kanker paru-paru, kerusakan hati dan ginjal
10.
Kobald (Co)
Polusi Co, makanan
Darah, urine
Anemia
11.
Nikel (Ni)
Polusi Ni
Darah
Bronkitis kronis, serangan asma
12.
Selenium (Se)
Polusi Se
Darah, rambut
Hogdkins, kanker kulit
13.
Cufum (Cu)
Polusi Cu
Darah
Muntah-muntah, rasa panas di daerah lambung

14.
Arsenic
Polusi
Rambut
Kelumpuhan, gangguan pencernaan
15.
Asam Nitrat
Konstaminasi HN03
Kulit, saluran pencernaan,darah
Keracunan HN03
16.
Pestisida
Cairan pestisida
Urine
Keracunan akut
17.
Minyak Solar
Pencemaran solar
Kulit, darah
Kanker kulit, keracunan, iritasi
18.
Asam Hidrochlric
Kontaminasi HCL
Kulit, mata
Iritasi mata, bronchitis kronis
19.
Tembaga (Cu)
Polusi Cu
Kulit, mata
Eksim pada kulit, konjungtifitas pada mata
20.
Metanol
Polusi
Kulit, mata
Iritasi
21.
Amonia (NH3)
Polusi NH3
Sluran pencenaan, kulit
Keracunan NH3
22.
Asam Sulfat
Pencemaran H2SO4
Kulit, mata
Keracuna, iritasi
23.
Avtur
Polusi
Kulit, mata
Iritasi saluran mata, gangguan pencernaan
24.
Cotinine
Nicotine rokok
Saliva, darah
Kanker paru
25.
DDE
DDT
Jaringan lemak
Keracunan DDT
26.
Aflatoxin
Makanan tercemar
Cairan tubuh
Kanker hati
27.
Kadmium Oksida (Cd)
Polusi kadmium (Inhalasi)
Mulut,darah dan Sistem Ekskresi (Ginjal)
Kanker Prostat, Cedera Sel, Ginjal
28.
Eksotoksin
Makanan Tercemar
Darah
Gangguan Saluran Pencernaan
29.
Sianida (HCn)
Polusi Sianida
Inhalasi, Kulit, mulut dan mata
Paru-Paru dan kerusakan pada mata


30.
Thalium
Makanan Tercemar
Kulit,Mulut Dan darah
Kerusakan Ginjal, Perubahan Sisten Fungsi Endokrin
31.
Bakteri Clostridium Botulinum
Keracunan Makanan dan Injeksi
Sistem Saraf
Botulisme
32.
Chlor
Inhalasi
Paru-Paru
Edema Paru
33.
Chrom
Absorbsi Melalui Kulit, Keracunan Akut
Mulut, Darah
Kerusakan Hati


34.
Amoniak (NH3)
Polusi Amoniak (Inhalasi)
Paru-paru, Mata,Inhalasi,Gastro intestinal (tertelan)
Edema Paru, Pneumonia
35.
Nikotin
Inhalasi dan Injeksi
Darah dan Urine
Gangguan sistem Saraf Pusat
36.
Gas Karbon monoksida (co)
Polusi co, Inhalasi
Pembuluh Darah, Paru-paru
Jantung,Stroke dan Kanker
37.
Bakteri Mycobacterium Tubercolosis
Inhalasi,saluran Pernapasan
Dahak
Tuberkolosis Paru
38.
Plasmodium
Kulit
Darah
Malaria
39.
Karbon Tetraklorida
Polusi Karbon Tetraklorida Dan Keracunan Akut
Inhalasi, Kulit,Mulut
Kerusakan Sistem Saraf Pusat, Hati, Ginjal dan Pembuluh darah
40.
Hydrogen sulfide (H2S)
Polusi H2S
Inhalasi
Infeksi saluran pernapasan
41.
Nitrogen oksida (NO)
Polusi Nitrogen oksida (dari kendaraan bermotor)
Inhalasi
Infeksi saluran pernapasan, gangguan system saraf


42.
Hidrokarbon (HC)
Polusi Hidrokarbon (dari kendaraan bermotor)
Inhalasi
Asma, gangguan hati, gangguan paru-paru, kanker
43.
Entamoeba histolitytica
Makanan
Feses
Disentri
44.
Asbes
Tercemar dalam air minum
Intestinal
Asbestosis (keracunan asbes)
45.
Bakteri Salmonella thyphosa
Makanan
Darah, feses
Tifoid
46.
Bakteri Vibrio kolera
Makanan
Feses
Kolera
47.
Organofosfat
Pestisida
Inhalasi, kulit, intestinal
Keracunan organofosfat
48.
Karbamat
Pestisida, insektisida
Inhalasi, kulit, intestinal
Keracunan karbamat
49.
Sakarin
Makanan

Kanker mukosa kandung kemih
50.
Siklamat
Makanan

Leukemia
51.
Rhodamin B
Makanan

Kanker hati dan gangguan pencernaan
52.
Boraks
Pestisida dan makanan

Merusak fungsi hati, lemak, ginjal
53.
Formalin
Makanan

Merusak hati, otak, jantung, system saraf pusat
54.
HIV
Injeksi, free sex, transmisi perinatal
Darah
AIDS
55.
Polychlorinated biphenyl (PCB)
Polusi PCB
Darah
Karsinogenik
56.
Uranium
Polusi uranium
Inhalasi 
Karsinoma bronkus
57.
Vinil clorida
Polusi vinil clorida
Inhalasi
Hepatotoksik
REFERENSI

Widyastuti, palupi. 2006. Bahaya Bahan Kimia pada Kesehatan Manusia dan Lingkungan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Pujaatmaka, A. Hadyana. 1999. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga

Cooper, chris. 2009. Materi Kimia Energi dan Reaksi. Bandung: The Brown Reference

Widoyono, 2012. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya.Jakarta: Erlangga.

Tosepu, Ramadhan. 2012. Kesehatan Lingkungan. Surabaya : Erlangga


1 komentar: