PRODUK SOSIAL VS PRODUK KOMERSIAL
Social
marketing (Pemasaran sosial) dapat di artikan sebagai
perancangan, penerapan, dan pengendalian program yang ditujukan untuk
meningkatkan penerimaan suatu gagasan atau praktik tertentu pada suatu kelompok
sasaran Pemasaran sosial dapat
diterapkan untuk
mempromosikan barang jasa, atau untuk membuat masyarakat
menghindari barang cela dan dengan demikian
untuk. mempromosikan masyarakat guna kesejahteraan
masyarkat secara keseluruhan. Misalnya,
penggunaan kondom, penerapan keluarga berencana, pemberian imunisasi, pembrian
jaminan kesehatan,dan program sosila lainya, termasuk meminta orang untuk tidak merokok di tempat umum, meminta mereka untuk menggunakan sabuk pengaman, atau mendorong untuk membuat mereka mengikuti batas kecepatan.
Social
marketing pada dasarnya adalah suatu konsep untuk
memasarkan gagasan atau ide, yang mana ide dan gagasan itu bertujuan sebagai
upaya untuk mengubah pandangan dan perilaku masyarakat melalui perubahan social
kearah pola yang lebih baik. Konsep social marketing sendiri sudah lama
dikenal dan diterapkan dalam memasarkan ide atau gagasan kepada masyarakat.
Tidak hanya itu konsep social marketing juga dapat membantu organisasi
nirlaba atau LSM untuk memperoleh dukungan dari berbagai pihak yang mendukung
ide dan gagasan yang ditawarkan oleh organisasi tersebut.
Pada
dasarnya pemasaran sosial tidak berbeda dengan pemasaran komersial. Pemasaran
komersial menggunakan teknis analisis
yang sama : reset pasar, pengembangan produk, penentuan harga, keterjangkauan,
dan promosi.namun dalam pemasaran komersial lebih mengarah pada arah nirlaba
(uang), dengan produk berpa barang yang ditawarkan kepada masyarakat guna
pemenuhan kebutuhan jasmani sehari-hari seperti penjualan mobil, perumahan,
alat rumah tangga, dan barang keperluan fisik lainya.
Dalam
proses pemasaran, produk social pemasaranya lebih rumit dibandingkan dengan
produk komersial, permasalahahan tersebut disebabkan karena pandangan
masyarakat yang lebih suka pada produk-produk fisik yang berhubungan langsung
dengan aktifias kegiatan manusia yang merupakan dasar kebutuhan jasmani dalam
kebutuhan hidup sehari-hari,
dibandingkan dengan produk social yang berhubungan dengan aktifitas
persepsi dan pola pikir manusia, yang kadang masih sulit diterima oleh
masyarakat umum karena informasi ataupun suatu program yang kadang bertentangan
dengan pola kehudupan dan kebudaayaan masyarakat, seperti program keluarga
berencana (kb) yang berpandangan bahwa dua anak lebih baik, namun kebanyakan
masyarakat masih banyak pula yang berpandangan jika semakin banyak anak maka
akan semakin banyak rejeki pula, begitu pula dengan program lain seperti halnya
penggunan kondom yang sekarang masih banyak menimbulkan pro kontra dikalangan
masyarakat.
Dalam
pendapatan keuntungan produk social cenderung tidak jelas dan baru dapat
dirasakan dalam jangka waktu yang panjang, sebab produk sosial cenderung lebih
mengutamakan program dana bantuan yang sifatnya berasal dari sektor
pemerintahan yang lebih berorientasi pada pelaksanaan program tertentu yang
sifatnya lebih banyak memperkenalkan secara gratis, namun timbal balik
keuntunganya akan didapatkan setelah masyarakat mengerti dan tertarik untuk
menerepkanya dalam pola kehidupanya, dari perubahan persepsi itulah produk sosial
yang berupa barang seperti halnya kondom, pil kb, imunisasi, dll, akan di di
jual kembali guna pendapatan keuntungan. Berbeda dengan produk komersial yang
lebih gampang menjangkau konsumen karena telah merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi manusia sebagai makhluk sosial, sehingga pembelia akan barang
komersial akan lebih banyak dan menimbulakan keuntungan yang lebih besar pula.
Sasaran
dalam komersial lebih menyeluh dan menjangkau setiap tingkatan masyarakat
karena produk yang ditawarkan sangat menyeluruh , berbeda denga produk sosial
yang sasaranya hanya berganntung pada masalah kesehatan ataupun masalah sosial
yang diatasi misalnya penaganan imunisasi campak yang hanya menangani anak yang
beresiko untuk terkena campak, tidak untuk pemuda ataupun orang tua yang bukan
merupakan tujuan dalam program ini.selain itu dalam ukuran keberhasilan,produk
komersial melihat dalam sisi nirlaba, yakni seberapa besar keuntungan yang
didapakan dalam proses pemasaran, sedangkan produk sosial lebih melihat titik
keberhasilan pada seberapa besar perubahan tingkah laku dan perubahan persepsi
dari masyarakat untuk ikut dan tertarik pada program yang ditawarkan, sehingga
sangat sulit untuk dapat diukur titik keberhasilanya.
Sebagai
kesimpulan, pada hakikatnya baik produk sosial maupun produk komersial,
memegang arti dan perananan penting dalam proses pemasaran, sebab kedua produk
tersebut memegang arti dan peranan penting dalam kehidupan
masyarakat,yakni produk sosial yang
berfungsi sebagai media pemenuhan kebutuhan rohani dan psikologi manusia dalam
berfikir, bertindak, dan melaksanakan segala aktifitas kegitanya dan produk
komersial yang berfungsi sebagai media pemenuhan kebutuhan jasmani dan fisik
manusia.
Referensi ;
http://alfa-wardianto.blogspot.com
http://farisyab50108014.blogspot.com
http://yenirosilawati.blogspot.com
http://idris.blogspot.com
http://farisyab50108014.blogspot.com
http://yenirosilawati.blogspot.com
http://idris.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar